Feeds:
Posts
Comments

Archive for April, 2008

4.5. Pemeliharaan tanaman

Pemeliharaan tanaman yang disajikan meliputi pemberian air, pemberian hari panjang, pemupukan, penyiangan, pemberian jaring penegak untuk tanaman produksi bunga potong serta pemeliharaan khusus lainnya. Sedangkan penanggulangan hama dan penyakit dibahas pada bab selanjutnya.

(more…)

Read Full Post »

IV. Proses Produksi

Proses produksi yang akan dibahas dalam uraian berikut ini meliputi penyiapan media tanam, penyiapan bahan tanam, penanaman, dan pemeliharaan tanaman (pemberian air, pemupukan, penyiangan, perlindungan tanaman terhadap hama dan penyakit penting serta pemeliharaan khusus lainnya). (more…)

Read Full Post »

III. Sarana dan Prasarana Produksi
3.1. Rumah lindung

Rumah lindung untuk budidaya krisan bertujuan melindungi tanaman dari kondisi cuaca dan lingkungan ekstrim yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman, seperti intensitas cahaya matahari yang terlalu tinggi dan terpaan angin dan air hujan secara langsung serta organisme pengganggu tanaman, sehingga diperoleh lingkungan tempat tumbuh yang optimal. (more…)

Read Full Post »

II. Syarat Tumbuh Tanaman Krisan

Krisan umumnya dibudidayakan dan tumbuh baik di dataran medium sampai tinggi pada kisaran 650 hingga 1.200 m dpl. Di habitat aslinya, krisan merupakan tanaman yang bersifat menyemak dan dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 30 – 200 cm. Berdasarkan siklus hidupnya, krisan dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu krisan semusim (hardy annual) dan krisan tahunan (hardy perennial). (more…)

Read Full Post »


I. Pendahuluan
Krisan atau dikenal juga dengan sebutan bunga seruni, merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan potensial untuk dikembangkan secara komersial. Di Indonesia, krisan biasa dibudidayakan di dataran medium dan dataran tinggi. (more…)

Read Full Post »

ABSTRAK. Banyak bahan – bahan yang terdapat di sekitar kita dapat dimanfaatkan sebagai media tumbuh antara lain sabut kelapa baik serat maupun serbuknya. Taraf daya hantar listrik pupuk dalam media tumbuh dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis media dan tanaman yang digunakan.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh media tumbuh dan daya hantar listrik pupuk untuk pertumbuhan anthurium bunga potong dengan bahan mudah didapat, murah dan ramah lingkungan. (more…)

Read Full Post »

Dok. Wuryan's blog

Abstrak. Uji kebaruan, keunikan, keseragaman dan kestabilan (Uji BUSS) merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan terkait dengan perlindungan varietas tanaman. Dalam pelaksanaannya, uji BUSS ini memerlukan standar acuan yang jelas dan dapat diterapkan untuk tiap negara, khususnya dalam pengelompokan karakter kuantitatif tanaman. (more…)

Read Full Post »

Dok. Wuryan'S weblog

Abstrak. Anthurium (Anthurium sp) merupakan salah satu komoditas tanaman hias sudah banyak dikenal oleh masyarakat pecinta tanaman hias. Selain digemari masyarakat karena warna bunganya yang sangat variatif, bunga potong ini juga dikenal memiliki daya kesegaran bunga yang lama dalam vas. Pada budidaya tanaman ini, media tanpa tanah sudah umum digunakan sebagai alternatif media tumbuh, sehubungan dengan dampak negatif media tumbuh berupa tanah dan campurannya. (more…)

Read Full Post »

Index Filic: 496 (1907) POLYPODIACEAE
X=36
Sinonim: P. bifurcatum (Cav.) C.Chr. var. Bifurcartum (1964); P. bificartum (Cav.) C.Chr. var. normale Domin (1915); P. Angustatum Desv. (1827); P. sumbawense H. Christ (1900).
Nama daerah: paku tanduk rusa, simbar agung (Indonesia); simbar menjangan, simbar tanduk manjangan (Jawa, Bali); paku uncal (Sunda); lava staghorn fern, silver staghom fern (Inggris)
Asal-usul dan persebaran geografi: Tanaman ini diperkirakan berasal dari Asia Tenggara, dan di Indonesia (P. Jawa hingga Bali dan Nusa Tenggara) merupakan salah satu daerah asalnya. (more…)

Read Full Post »

Mem. Soc. Linn. Paris 6: 213 (1827) POL YPODIACEAE
X = 36,37
Jenis utama: Platycerium bifurcatum (Cav.) C. Chr.; P. grande (A.Cunn.) J.; P.wandae Racib.
Asal-usul dan persebaran geografi: Persebaran Platycerium melalui 3 jalur terpisah yaitu Jawa-Australia, Asia-Malaya dan Afrika-Amerika. Marga ini diperkirakan beranggota lebih dari 16 jenis dengan persebaran geografi yang sangat luas di daerah tropik meliputi 6 jcnis asli Afrika/Madagaskar, 7 jenis dari Asia dan 1 jenis dari Amerika Selatan tepatnya di pegunungan Bolivia dan Peru. (more…)

Read Full Post »

Older Posts »